Jumat, 27 Maret 2009

cinta sang fisikawan

archimedes dan aristoteles takkan mengerti
medan magnet cinta yang berinduksi di antara kita
newton dan edison juga takkan sanggup
merumuskan E= mc2
ah, tak sebanding dengan momen cinta kita
oh, para fisikawanku
pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
maya, terbalik, dan diperkecil
dengan kekuatan lensa maksimum , kemudian tampak
nyata, tegak dan diperbesar
bagai tetes minyak milikan jatuh
di ruang hampa
wahai bapak ibu pembimbingku
engkaulah fisikawanku
dan aku, penerus perjuanganmu, fisikawan muda
yang baru tereksitasi oleh medan cintamu
cintaku lebih besar dari bilangan avogadro
walau jarak kita bagai matahari dan pluto
saat aphelium
amplitudo gelombang hatimu
berinterferensi dengan hatiku
seindah gerak harmonik sempurna
tanpa gaya pemulih
bagai kopel gaya dengan kecepatan
angular yang tak terbatas
enrgi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
energi potensial cintaku tak terpengaruh
oleh tetapan gaya
bahkan hukum kekekalan energi
tak dapat menandingi
hukum kekekalan cinta antara kita
lihat hukum cinta kita
momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
menjadikan cinta kita sebagai titik equilibrium
yang sempurna
yang takkan tertembus oleh kuatnya sinar gamma
dengan inersia tak terhingga
takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
inilah resultan momentum cinta kita
cinta antara engkau dan aku
antara fisikawan dengan fisikawan muda


( digubah dari puisi cinta sang fisikawan )

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ririn adekqu yg paling caem sedunia
bahasanya tingkat tinggi nih ye
pengalaman pribadiy bu...............
dateng ke anythingfromfahrenheit.blogspot.com

 
blog template by suckmylolly.com